Sejarah Penemuan Mikroskop Serta Bagian-Bagian Mikroskop Lengkap
Menelusuri Sejarah Penemuan Mikroskop
Mikroskop secara sederhana diartikan
sebagai sebuah alat yang memungkinkan manusia untuk mengamati suatu benda atau
makhluk hidup yang berukuran terlampau kecil sehingga tidak bisa dilihat dan
diamati hanya dengan menggunakan mata telanjang. Hadirnya mikroskop memunculkan
cabang ilmu baru yang diberi nama Mikrobiologi. Ilmu ini berkembang pesat
dengan bertumpu pada kemampuan mikroskop menampilkan hal-hal yang sangat detil
dari objek yang diamati. Mikroskop merupakan penemuan yang luar biasa dan
berjasa mengembangkan multidisiplin ilmu. Sejarah mikroskop tak bisa
lepas dari penemuan lensa oleh seorang ilmuan Thonius Philips Van Leewenhoek (1632-1723). Sejak belia, ia memang
sudah terpesona dengan lensa. Hal ini yang menjadikan ia begitu giat
mempelajari lensa selama hidupnya. Leewenhoek terdaftar sebagai salah satu
mahasiswa Ilmu Pengetahuan Alam yang lahir dan besar di Belanda. Ia dipenuhi
dengan imajinasi tentang makhluk berukuran mikro yang hidup bebas dan luput
dari perhatian manusia. Imajinasi ini, serta ketertarikannya pada lensa juga
cermin yang kemudian mengilhami ia menciptaka sebuah alat yang kini kita kenal
dengan nama Mikroskop.
Pada awal kemunculannya, mikroskop hanya memiliki satu lensa saja yakni jenis
lensa okuler. Hal ini kemudian membuat para ahli banyak yang mengecilkan
peranan Leewenhoek dalam sejarah mikroskop sebab mereka beranggapan alat yang
dibuat oleh Leewenhoek bukan mikroskop melainkan lensa dengan corong yang tak
lebih dari sebuah kaca pembesar saja. Terlepas dari polemik sejarah yang ada,
pastinya Leewenhoek telah membuat sekitar 250 buah dengan pembesaran lensa 200
sampai 300 kali dari pembesaran awalnya. Dengan menggunakan alat yang ia
temukan, Leewenhoek berhasil mengamati mikroba yang yang ada pada tetesan air
danau.
Perkembangan selanjutnya dalam sejarah mikroskop dimulai secara
revolusioner dengan campur tangan seorang ilmuan dari Berlin University bernama
Dr. Ernest Ruska. Ia menggembangkan penemuan Thonius Philips Van Leewenhoek
yang hanya menggunakan satu lensa dan kemudian menciptakan mikroskop transmisi
electron atau TEM pada tahun 1931. Berkat penemuan ini, lembaga pemberi Nobel
di Norwegia menganugerahkan Nobel Fisika padanya di tahun 1986. Mikroskop yang
dikembangakan oleh Dr. Ernest Ruska menggunakan dua lensa dengan medan magnet.
Selanjutnya, 3 tahun berelang, ia kemudian menciptakan mikroskop dengan tiga
buah lensa yang mampu membidik dengan resolusi sampai 100 nm. Angka ini jauh
lebih baik jika dibandingkan dengan jenis mikroskop cahaya yang saat itu lazim
digunakan.
Dalam perkembangan sejarah mikroskop, perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya kajian mengenai mikroorganisme menjadi lebih mudah dan berdampak baik
pada berbagai bidang salah satunya adalah medis. Dengan mikroskop, peneliti lebih bisa mengamati
berbagai bakteri juga virus yang menyebabkan sejumlah oenyakit serius untuk
kemudian mencari kelemahannya dan menciptakan formula untuk membasminya. Semua
keajaiban tersebut tak bisa dipisahkan dari keberadaan Mikroskop. Dan bukan hal
yang berlebihan jika generasi saat ini berterimakasih pada ilmuan cerdas
bernama Thonius Philips Van Leewenhoek.
Tidak ada komentar: