Klasifikasi, Habitat, Morfologi, Siklus Hidup, Peranan, Pembagian dan Contoh Jamur “Pilobolus sp.”
Klasifikasi, Habitat, Morfologi, Siklus Hidup dan
Peranan
Jamur “Pilobolus
sp.”
1.
Klasifikasi Pilobolus
sp.
Klasifikasi Pilobolus
sp. menurut Alexopoulus & Mins (1979) :
Kingdom :
Fungi
Divisi :
Amastigomycotina
Kelas :
Zygomycetes
Ordo :
Mucorales
Famili :
Pilobolaceae
Genus :
Pilobolus
Spesies :
Pilobolus
sp.
2.
Habitat Pilobolus
sp.
Pilobolus
sp. adalah salah
satu jamur dari kelas zygomycetes yang biasa hidup pada kotoran hewan yang
terdekomposisi yang berkembang biak dengan spora (sporangiospora). Jamur ini
merupakan cendawan koprofil karena dapat hidup di kotoran hewan dan dapat bertindak
sebagai cendawan saprob. Pilobolus memiliki habitat yang unik, yaitu di kotoran
ternak herbivora, seperti sapi, kambing, domba, dsb.
3. Morfologi
Sporangium Pilobolus sp.
Sporangium
dari Pilobolus berbentuk seperti balon bertangkai yang
diujungnya terdapat spora berwarna hitam. Terdapat lapisan kristal kalsium oksalat melingkupi
sporangium yang berperan dalam
mekanisme pertahanan diri dan penempelan saat berada di media buatan. Peristiwa
terlontarnya spora bergantung pada tekanan turgor pada sporangium. Saat
tekanan turgor telah mencukupi, sporangium akan menembakkan sporanya ke arah
datangnya cahaya.
Jarak yang
ditempuh spora dapat lebih jauh dibanding ukuran sporangiofor cendawan itu
sendiri. Peristiwa terlontarnya spora diatur
oleh regulasi adenosin monofosfat siklik. Regulasi ini terjadi bila terdapat glukosa pada
lingkungan.
Gambar
1. Morfologi Sporangium Pilobolus sp.
4. Siklus
Hidup Pilobolus sp.
Untuk
hidup di kotoran herbivora, jamur Pilobolus harus terlebih dahulu masuk ke
dalam kotoran ternak. Ternak akan menelan spora Pilobolus ketika mereka
sedang merumput. Spora yang memiliki dinding sel yang tebal sangat sulit
dicernakan, sehingga hewan ternakpun tidak dapat mencernanya. Spora
tersebut akan melewati sistem pencernaan ternak dan dikeluarkan dalam kotoran,
di mana mereka akan tumbuh.
Pilobolus
telah mengembangkan cara jitu untuk mendistribusikan spora-sporanya ke
rerumputan. Senjata atau shotgun yang dimiliki pilobolus merupakan
semacam tangkai (sporangiofor) yang membengkak di bagian ujungnya dengan
bantalan massa spora hitam (sporangium) pada bagian atas.
Cahaya
matahari sangat mempengaruhi pertumbuhan Pilobolus. Di bawah ujung
sporangiofor merupakan daerah yang peka terhadap cahaya (Fototropisme dan
fototaksis). Tangkai tersebut akan tumbuh ke arah cahaya matahari.
Ketika jamur telah matang, maka tekanan air di dalam tangkai menyebar
sampai dengan ujung tangkai dan menyebabkan ujung tangkai meledak. Saat
itulah terjadi penyebaran spora dengan penembakan spora ke udara.
Peristiwa ini umumnya terjadi pada siang hari.
Spora-spora
yag ditembakkan tersebut “terbang” pada kecepatan 10,8 m per detik dan pada
ketinggian kurang lebih 2 m dari permukaan tanah. Mereka dapat
terbang sejauh kurang lebih 2,5 m. Kecepatan terbang spora tersebut
merupakan yang tercepat di alam. Percepatan terbang spora Pilobolus dalam
1 mm pertama adalah 0 – 45 mph. Pilobolus dapat kita sejajarkan dengan sniper
yang ulung, karena spora-nya dapat terbang melewati tubuh hewan ternak dan
dalam kecepatan yang demikian fantastis.
Penyebaran
spora pada siang hari akan memberi kesempatan yang lebih baik untuk mendarat di
tempat yang cerah di mana rumput atau tanaman sudah berkembang dan hewan-hewan
ternak seperti sapi akan merumput disana. Hal itulah yang menyebabkan
spora-spora itu dapat menyebar kembali ke ternak dan rangkaian siklus hidup
Pilobolus itu akan terulang kembali.
Siklus Hidup Pilobolus sp. secara
In Vitro
Pilobolus
selain hidup di alam bebas juga dapat ditumbuhkan dalam media buatan. Spora Pilobolus
terdapat dalam kotoran
hewan herbivora seperti sapi,
kambing, dan kuda. Kotoran
dimasukkan dalam sebuah wadah tertutup dan gelap. Pada wadah diberi kapas basah sebagai media
pertumbuhannya. Untuk
mengamati mekanisme fototropisme dapat dibuat lubang untuk jalan masuknya cahaya.
Setelah beberapa hari, miselium Pilobolus akan tumbuh di atas kotoran
dan mengarah ke arah lubang cahaya yang dibuat. Di sekitar lubang akan terdapat
bintik hitam yang merupakan spora yang telah ditembakkan oleh sporangium.
5.
Peranan Jamur Pilobolus sp.
Kebiasaan
hidup yang tampak mengerikan bagi kita, tetapi jamur seperti Pilobolus sangat
berperan dalam kehidupan. Karena jamur ini, salah satu jenis dekomposer yang
mampu memecah bahan organik berupa kotoran hewan dan jamur kuping yang hidup di
kayu.
6.
Contoh Spesies Pilobolus sp.
Gambar 2. Pilobolus
roridus
Gambar 3.
Pilobolus crystallinus
Gambar 4. Pilobolus kleinii
Kurang lengkap, reseptor cahayanya gk ada.
BalasHapus